Rabu, 05 Januari 2011

Tabu Bahasa dalam Kebudayaan Masyarakat Muslim Sunda

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan teori linguistik antropologi: kata atau ungkapan tabu yang tampak pada permukaan dianalisis dengan menggunakan kacamata antropologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara masyarakat Muslim Indonesia menghindar dari tabu bahasa dalam perilaku sosialnya, untuk mengetahui wujud tabu bahasa secara detail, dan untuk mengetahui landasan dan sanksi dari tabu bahasa yang ada.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif, di mana sebagai teori utama yang menjadi model yang dipakai dalam menganalisis tabu bahasa diambil dari teori Frazer dalam maha karyanya, The Golden Bough pada bagian keduapuluhdua: "Word-Tabooed". Frazer telah menggolongkan jenis-jenis tabu bahasa ke dalam beberapa bagian: (1) tabu nama pribadi, (2) tabu nama orang yang telah meninggal, (3) tabu orang yang disakralkan, (4) tabu nama Tuhan, dan (5) tabu kata-kata tertentu.
Cara masyarakat Muslim Indonesia menghindar dari kata-kata tabu adalah dengan cara: (1) menggantikan dengan ungkapan lain yang lebih sesuai dengan aturan sopan santun berbahasa; (2) menambah kata yang hendak diucapkan dengan kata lain yang dapat membuat di penutur terhindar dari tabu bahasa.
Tabu bahasa umumnya berlandaskan pada kekuatan religi dan magi, namun pada beberapa kasus ada yang berlandaskan dari kekuatan keduanya dan ada pula yang dilandaskan pada salah satu dari kedua kekuatan tersebut.
Adapun sanksi dari tabu bahasa jika dilanggar, akan mendatangkan bahaya atau kecemaran. Masing-masing klasifikasi tabu memiliki sanksi yang berbeda-beda, ada yang mencakup keduanya dan ada yang hanya salah satu saja, yaitu bahaya atau kecemaran saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar